Kebiasaan Ngompol di Usia Dewasa Ternyata Berkaitan dengan Kesehatan

Saat dengar kata ‘ngompol’ tentu di di otak kita tebersit pada rutinitas beberapa anak. Tetapi jangan salah, rutinitas ini bisa juga terjadi ke orang dewasa lho. Tetapi, ngompolnya beberapa anak sama orang dewasa rupanya berlainan!

Rutinitas ngompol ini banyak terjadi pada wanita dewasa. Dikutip dari CNN Indonesia, dalam kasus wanita dewasa, mengompol dikenali istilah inkotinensia urine.

Inkontinensia urine ialah keadaan keluarnya urine Slot online terpercaya yang tidak tersengaja bahkan juga tidak teratasi, hingga ini memacu masalah higienitas dan lingkungan pada sekitaran kulit tempat kelamin.

Permasalahan yang ada pada otot dasar panggul dan sfingter uretra (lubang keluarnya urine) yang mengakibatkan pasien inkontinensia urine, tidak dapat meredam kencing. Perihal ini pula yang mengakibatkan rutinitas ngompol pada anak dan orang dewasa tidak dapat dipersamakan karena ke orang dewasa rutinitas ini disebabkan karena permasalahan kesehatan.

Wanita Slot gacor hari ini yang mempunyai keadaan inkotinensia urine mempunyai kecondongan rutinitas beser atau kerap ke toilet untuk membuang air kecil. Apa lagi bila rutinitas ini terjadi saat malam hari, karena itu memungkinkannya alami keadaan rutinitas ngompol ini.

Pertanda seorang wanita alami inkontinensia urine tipe depresi, yakni asal dari rutinitas ngompol karena penekanan umumnya terjadi saat ketawa, batuk, dan bersin sampai terkencing-kencing. Pernah merasakan atau menyaksikan wanita dengan keadaan ini? Dapat menjadi kemungkinan dia alami permasalahan kesehatan inkontinensia urine.

Beberapa keadaan saat melahirkan menjadi penyebab seorang wanita menderita inkotinesia urine, dimulai dari ligamen pada panggul dan otot levator ani rusak saat proses pengeluaran kepala bayi sampai persalinan dengan mekanisme vakum.

Disamping itu, panggul yang kurang kuat karena sering mengusung beban yang berat bisa juga mengakibatkan kita alami permasalahan kesehatan ini.

Penekanan abdomen dari beban badannya yang semakin lebih tinggi pada pasien kegemukan memungkinkan alami keadaan inkotinesia urine ini. Tidak itu saja, penyakit diabetes melitus mengakibatkan masalah pada kandungan kemih, hingga mengakibatkan permasalahan kesehatan ini.